"الله جميل يحبّ الجمال"

Allah Itu Indah, Mencintai Keindahan

Kamis, 06 Agustus 2009

Pengelolaan pesantren


  MAKALAH 

  Pengelolaan pesantren



DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH “ Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia “ 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PAMEKASAN MADURA

2008



KATA PENGANTAR


Bismillahir Rahmanirrahim 
Assalamu alaikum warahmatullahi Wabarkatuh 
  Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan taufiq sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul pengelolaan pesantren 
  Salawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah yang penuh barakah ini 
  Penulisan makalah ini tidak terlepas dari jasa, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih atas segala partisipasinya dalam penyusunan makalah ini semoga allah membalasnya dengan balasan yang setimpal dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan memiliki nilai kontribusi bagi para pembaca dalam menelaah lembaga pendidikan islam khususnya pesantren. 

Billahitaufiq Wal -hidayah  

Assalamu alaikum Wr. Wb.


BAB I

PENDAHULUAN


A. LATARBELAKANG MASALAH 

Pesantren sebagai lembaga yang mengiringi dakwah islamiyah di Indonesia memiliki persepsi yang plural .pesantren bisa dipandang sebagai lembaga ritual , lembaga pembinaan moral , lembaga dakwah ,dan yang paling popular adalah sebagai institusi pendidikan islam yang mengalami konjungtur dan romantika kehidupan dalam menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal .termasuk di antaranya pengelolaan pesantren yang berbeda-beda antar pesantren satu dengan yang lainnya yang rata –rata sesuai dengan kebutuhannya (sesuai dengan perkembangan zaman)
Dunia pesantren memang perlu kita kenali lebih intensif, karena pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan ditanah air yang membuktikan dirinya mampu mencetak kelas ulama di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH 

Sesuai dengan latar belakang masalah sebagai mana yang telah kami tulis diatas maka maka perlu di susun suatu perumusan masalah , hal ini di maksudkan untuk tidak terjadinya kesimpang siuran dan penafsiran antara penenulis dengan pembaca. Dengan demikian maka perumusan masalah dalam makalah ini , penulis akan berpijak pada masalah yang telah di uraikan di muka . Adapun perumusan masalah yang di jadikan ukuran dalam makalah ini sebagai berikut,: 
“Apa pengertian pesantren , elemen –elemen pesantren, sitem pendidikan pesantren ”




C. TUJUAN

1. Penulisan makalah pengelolaan pesantren ini bertujuan agar dapat mengetahu elemen –elemen pesantren 
2. Agar dapat mengetahui system pendidikan di pesantren 
3. Dengan adanya makalah ini di harapkan menjadi masukan bagi para pembaca dan generasi penerus islam dan bangsa ini. 




BAB II
PEMBAHASAN

 
A. PENGERTIAN PESANTREN 

  Perkataan pesantren berasal dari kata santri (murid )yang berawalan pe dan berahiran an yang berarti tempat tinggal santri dengan nada yang sama soekarda poerbakawatja pesantren asal katanya adalah santri yaitu orang yang belajar agama islam dengan kata lain pesantren adalah tempat orang berkumpul untuk belajar agama islam .
  Istilah pesantren dalam pemakaian sehari-hari bisa disebut dengan pondok saja atau keduanya digabung menjadi pondok pesantren .secara esensial kedua istilah ini mengandung makna yang sama ,kecuali sedikit perbedaan .asrama yang menjadi tempat santri sehari-hari bisa jadi pembeda antara pondok dan pesantren .pada pesantren santrinya tidak disediakan asrama (pemondokan )dikomplek pesantren tersebut tetapi mereka tinggal di seluruh penjuru desa sekitar pesantren tersebut dimanna cara pendidikan dan pengajaran agama islam diberikan dengan sitem wetonan (nyulok/ pulang pergi ) yaitu para santri datang berduyun-duyun dalam waktu tertentu .
  Dalam perkembangannya perbedan ini ternyata mengalami kekaburan asrama (pemondokan ) yang seharusnya menjadi tempat penginapan bagi santri yang belajar dipesantren untuk memperlancar proses belajarnya dan memjalain hubungan guru dan murid agar lebih akrab yang terjadi dibeberapa pondok justru hanya sebagai tempat tidur semata bagi pelajar-pelajar sekolah umum . mereka menempati pondok bukan untuk talab ‘ilm aldin ,melainkan karena alasan ekonomis. 
  Sebenarnya penggunaan gabungan kedua istilah tersebut secara integral ya’ni pondok dan pesantren menjadi pondok pesantren lebih mengakomodasikan karakter keduanya pondok pesantren menurut M. arifin ,berarti suatu lembaga pendidikan agama islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar ,dengan sitem asrama (komplek /pondok )dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui system pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dari leader ship seorang atau beberapa orang kiaidengan ciri-ciri khas yang bersifat karismatik serta independent dalam segala hal . 
  Namun penyebutan pondok pesantren dianggap kurang singkat padat. selagi pengertiannya dapat diwakili oleh istilah yang lebih singkat maka para penulis lebih cenderung menggunakan istilah pesantren . lembaga research islam mendefinisikan pesantren adalah suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam menerima pelajaran –pelajaran agama islam sekaligus tempat berkupul dan tempat tinggalnya . 
   
B. ELEMEN-ELEMEN PESANTREN

  Pondok (asrama ), masjid ,santri ,pengajaran kitab-kitab islam dan kiai merupakan lima elemen dasar dari tradisi pesantren ini berarti sebuah lembaga pengajian yang telah berkembang hingga memiliki kelima elemen tersbut akan berubah statusnya menjadi pesantren.

a. Pondok

  Pondok (asrama ) bagi para santri merupakan cirihkhas tradisi pesantren yang membedakannya dengan system pendidikan tradisional di masjid- masjid ,musolla yang berkembang dikebanyakan wilayah islam 
b. Masjid

  Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan pesantren dan dianggap tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri terutama dalam praktek sembahyang lima waktu , khutbah dan shalat jum ‘at dan pengajaran kitab kitab klasik .
  Kedudukan masjid sebagai tempat pendidikan dalam tradisi pesantren merupakan manifestasi unifersalisme daari system pendidikan islam trdisional , dengan kata lain kesinambungan system pemdidikan islam yang berpusat pada masjid sejak masjid qubba didirikan dekat madinah pada masa nabi Muhammad saw. Tetap tepancar dalam system pesantren .
c. Santri

  Dalam sebuah tradisi pesantren terdapat dua kelompok santri yaitu :
1. santri mukim yaitu santri(murit )yang berasal dari daerah yang jauh dan menetab dalam komplek pesantren .
2. santri kalong (nyulok /pulangpergi )yang bersal dari desa –desa disekeliling pesantren yang biasanya tidak menetab didalam pesanteren . untuk mengikuti pelajaran dipesantren mereka bolak-balik dari rumahnya sediri kepesantren tersebut 
d. pengajaran kitab-kitab islam 

  kitab –kitab islam (pelajaran tentang agama islam ) adalah elemen yang membedakan pendidikan di pesantren dengan pendidikan disekolah-msekolah umum diluar pesantren . sehingga dengan belajar di pesantren para santri tidak hanya mendapatkan ilmu- ilmu umum tetapi sekaligus dengan mendapatkan ilmu-ilmu agama yang memang sangat di prioritaskan dipesantren sebagai bekal ketika mereka ( para santri) ketika keluar dari pesantren tersebut . dalaam ilmu agama islam pendidikan akhlaqul karimah juga sangat di tekankan karena hal itu yang memang diperintahkan allah dan rasulnya yang tercamtum dalam sebuah hadis. 




Artinya :sesungguhnya saya diutus (oleh allah ) untuk menyempurnakan akhlaq yang mulya  
e. kyai 

  kyai (gelar yang diberikan masyarakat kepada seorang yang ahli dalam bidang agama islam selain dengan penyebutan kyai masyarakat kadang- kadang menyebutnya dengan seorang alim/ ulama’ ) merupakan elemen yang paling esensial dari suatu pesantren , ia sering kali bahkan kadang- kadang dia merupakan pendiri sebuah pesantren itu sediri ,sehingga sudah sewajarnya bila pertumbuhan dan perkembangan sebuah pesantren semata –mata bergantung kepda kemampuan para kiainya . tetapi dalam perkembangannya sekarang pesantren sudah mulai membuat organisasi dan stuktur kepengurusan sehingga pertumbuhan dan perkembangan pesantren tidak hanya menjadi tanggung jawab dan tergantung pada kemampuan para kyainya saja tetapi juga tanggung jawab para pengurusnya untuk mengembangkan pesantren tersebut . 
  .

   
C. SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN

  Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia . pada mulanya pesantren didirikan oleh para penyebar islam di negri ini kendati bentuk pendidikannya belum selengkap sekarang . pada tataran substantive pesantren telah berdiri pada awal masa islam di Indonesia tetapai pada dataran bentuk mengalami perubahan yang sangat signifikan .
  Perbedaan persepsi para akhli tentang keberadaan pesantren sebenarnya lebih dipengaruhi oleh fektor – factor tersebut . bagi mereka yang memahami pesantren dari segi substansinya , akan cenderung menegaskan bahwa pesantren itu lahirnya beriringan dengan masuknya islam di Indonesia . sedangkan bagi mereka yang mengamatinya dari para meter pesantren yang ada sekarang ini tentu saja memandang kwhadiran pesantren baru saja pada abat beklakangan ini. 

1.SISTEM PENDIDIKAN INDEPENDEN

  Baik dalam pandangan kelompok pertama maupun kedua pesantren memiliki karakteristik tertentu . setidaknya karakter itu tidak dimiliki oleh system pendidikan lainnya ,tetapi pesantren juga mengadopsi nilai-nilai yang berkembang dimasyarakat . keadan ini oleh Abdurrahman wahid di sebut sub kultur . ada tiga elemen yang mampu membentuk pesantren sebagai sub kultur 
1. pola kepemimpinan pesantren yang mandiri , tidak terkooptasi oleh Negara 
2. kitab-kitab rujukan umum yang selalu digunakan dari berbagai abad 
3. system nilai (value system ) yang digunakan adalah bagian dari masyarakat luas. 

2. SISTEM PENDIDIKAN ADAPTIS 

  Adanya perubahan zaman yang begitu cepat menyadarkan para kalangan pesantren untuk melakukan tindakan –tindakan yang bermamfaat bagi kelangsungan dan pengembangan pesantren .adapun bentuk tindakan reaksi maupun respons yang di tempuh kyai dan para pengurus merupakan pilihan tebaik baginya terlepas dari adanya penilaian negative dari pihak lain. 
  Oleh karena itu pesantren terpolarisasikan ketika menghadapi perubahan zaman itu . ada pesantren yang bersifat lunak adayang bersifat keras ,ada yang terbuka dan adapula yang tertutup .ada yang mengidentifikasikan zaman sekarang dengan zaman yang edan dan jahiliyah moderen , tetapi tidak sedikit yang melakukan trasformasi , dengan kata lain menurut abdurrahman wahid adyang menutup diri dari perkembangan mmasyarakat luar tetapi adayang justru mengiptimalkan proses penciptaan solidaritas yang kuat antara pesantren dengan masyarakat .adadua cara yang yang dilakukan pesantren dalam merspons perubahan zaman diantanya adalah :
a. merevisi kurikulumnya dengan memesukkan semakin banyak mata pelajaran umum yang taadinya hanya sebagian saja bahkan ada yang menyempurnakannya dengan keterampilan umum.
b. Membuka kelembagaan dan fasilita –fasilitas pendidikannya bagi kepentingan pendidikan umum .
  Mulai decade 1970 an , terjadi perubahan yang cukup besar pada system pendidikan pesantren . jika sebelunya system pendidikan pesantren dikenal sebagai bentuk sitem pendidikan non sekolah (kelas tradisional ) yang muncul kemudian justru bentuk system pendidikan sekolah :mulai dari madrasah ibtidaiyah, stanawiya , dan aliyah , SD,SLTP,SLTA umum ,perguruan tinggi keagamaan bahkan perguruan tinggi umum .jika semula penyelenggaraan pendidkan dipondok pesantren dilakukan secara tradisional , kini diselenggarakan dengan system moderen seperti sekolah agama di kembangkan Departemen Agama . system ini adalah sub sistm pendidikan nasional . oleh karena itu tidak sedikit pesantren di Indonesia yang mengadopsi system pendidikan formal yang diselengarakan oleh pemerintah. pesantren yang masih salafi murni tidak banyak lagi , pesantren besar biasanya sudah berkembangmenjadi pesantren khalafi . sementara itu pesantren yang maish bertahan pada bentuk salafi biasanya kurang mampu berkembang secara kondusif .  





BAB III

PENUTUP


KESIMPULAN 


  Pesantren sebagai lembaga yang mengiringi dakwah islamiyah di Indonesia memiliki persepsi yang plural .pesantren bisa dipandang sebagai lembaga ritual , lembaga pembinaan moral , lembaga dakwah ,dan yang paling popular adalah sebagai institusi pendidikan islam yang mengalami konjungtur dan romantika kehidupan dalam menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal yang berbeda-beda antar pesantren satu dengan yang lainnya sesuai dengan kebutuhannya (sesuai dengan perkembangan zaman)


DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. H. Haidar putra daulay, MA.sejarah pertumbuhan dan pembaruan pendidikan islam di Indonesia .(Rawa mangun Jakarta :kencana prenada media group cet I 2007 
2 Prof.Dr. Mujamil Qomar,M.Ag. pesantren dari trasformasi metodologi menuju demokratisasi institusi (ciracas Jakarta :penerbit erlangga,) 
3.Kunto wijoyo ,paradikma islam interpretasi untuk aksi ,(Bandung :Mizan,1991) 
4. Zamakhsyari Dhofier,tredisi pesantren studi tentang pandangan hidup kyai ,(Jakarta :IKAPI,LP3ES 1994)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon ... klo udah baca posting kami, jangan lupaaaaaaaaaaaa kasi komentar yaaa .... n saran konstruktif ....................


thanks yaa atas komentar kaliaaannnnnnnnnnnnnnn !!!!!