"الله جميل يحبّ الجمال"

Allah Itu Indah, Mencintai Keindahan

Rabu, 01 Juli 2009

TINJAUAN FILOSOFIS TENTANG TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

TINJAUAN FILOSOFIS TENTANG TUJUAN

PENDIDIKAN ISLAM


A. Kedudukan Tujuan Pendidikan

Menurut D. Marimba ada empat fungsi tujuan pendidikan.

Ø Pertama, tujuan berfungsi mengakhiri usaha.

Ø Kedua, tujuan berfungsi mengarahkan usaha, tanpa adanya (pandangan kedepan).

Ø Ketiga, tujuan dapat berfungsi sebagai titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, yaitu tujuan-tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan dari tujuan pertama.

Ø Keempat, fungsi dari tujuan ialah memberi nilai (sifat pada usaha itu). Ada usaha yang tujuannya lebih luhur, mulia lebih luas dari usaha-usaha lainnya.

B. Tujuan Pendidikan Islam

1. Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengolah mumi sesuai dengan kehendak Tuhan.

2. Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifaannya.

3. Membina dan mengarahkan potensi akal.

4. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

v Tujuan Filosofis Tentang Pendidikan

A. Pengertian dan Kedudukan Pendidik

Dari segi bahasa pendidik adalah orang yang mendidik. Dalam bahasa Arab dijumpai kata ustad, mudarris, dan mu’addib, kata ustad jamaknya asatidz yang berarti guru. Adapun kata mudarris guru, intructor (pelatih) dan lectures (dosen). Selanjutnya kata muallim yang juga berarti guru, intructor (pelatih) trailer (pemandu). Selanjutnya kata muadib berarti edukator (pendidik atau thecher in charonic school (guru dalam pendidikan Al-Qur’an)).

Dari segi istilah yang lazim digunakan yaitu siapa yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik, orang tua (ayah-ibu) anak didik.

B. Sifat-Sifat Pendidik Yang Baik

Mohammad Afhiyah Al-Abrasy menyebutkan tujuh sifat yang harus dimiliki seoran guru, sebagai berikut :

1. Seorang guru harus memiliki sifat suhud, yaitu tidak mengutamakan untuk mendapatkan materi dalam tugasnya, melainkan karena mengharapkan keridhaan Allah semata.

2. Seseorang memiliki jiwa yang bersih dari sifat akhlak yang buruk.

3. Seorang harus ikhlas dalam melaksanakan tugasnya.

4. Athujah Al Abrasy mengatakan bahwa keikhlasan dan kejujuran seorang guru di dalam pekerjaannya merupakan jalan terbaik ke arah suksesnya (proses belajar mengajar).

5. Seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya, ia sanggup menahan diri, menaham kemarahan, lapang hati, banyak sabar, dan jangan pemarah, karena sebab-sebab yang kecil.

6. Seorang guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai seorang bapak sebelum ia menjadi guru dengan sifat ini seorang guru harus mencintai muridnya dan memikirkan keadaan mereka (seperti terhadap anak sendiri).

7. Seorang guru harus mengetahui bakat, tabiat, dan watak murid-muridnya, dengan pengetahuan seperti ini, maka seorang guru tidak akan salah mengarahkan anak muridnya.

8. Seorang guru harus menguasai bidang studi yang akan diajarkannya khususnya pada perguruan tinggi (Dosen).

v Tinjauan Filosofis Tentang Anak Didik

A. Pengertian Anak Didik

Dilihat dari kedudukannya, anak didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menuju fitrahnya masing-masing.

Dalam bahasa Arab dikenal tiga istilah sebagai berikut :

1. Murid yang berarti orang yang berarti membutuhkan sesuatu.

2. Talamidz yang berarti murid.

3. Thalib alim yang menuntut ilmu, pelajar, atau mahasiswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon ... klo udah baca posting kami, jangan lupaaaaaaaaaaaa kasi komentar yaaa .... n saran konstruktif ....................


thanks yaa atas komentar kaliaaannnnnnnnnnnnnnn !!!!!