"الله جميل يحبّ الجمال"

Allah Itu Indah, Mencintai Keindahan

Kamis, 18 Juni 2009

Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian respon Terhadap Isu Aktual

Review buku Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian
respon Terhadap Isu Aktual 
Di ajukan untuk memenuhi tugas akhir
mata kuliah metodologi penelitian
 

A. Latar Belakang  

Perekonomian nasional dan dunia saat ini ditandai dengan berbagai perubahan yang berlangsung secara cepat. Semua perubahan ini, secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sektor pertanian dan ekonomi pedesaan. Arus liberalisasi perdagangan dunia tidak bisa dibendung lagi, sehingga mau tidak mau Indonesia harus segera melakukan pembenahan diberbagai bidang dan sektor dalam upaya menghadapi persaingan pasar dunia yang semakin ketat.
Posisi sektor pertanian nampak semakin komplek. Disatu pihak, kontribusi terhadap GDP semakin menurun, sedangkan dilain pihak sektor ini masih tetap diandalkan sebagai penetrasi utama penyediaan lapangan kerja. Selain itu, dalam perumusan kebijaksanaan makro, sektor pertanian nampak sering dikesampingkan. Fenomena ini terjadi karena para peneliti sosial ekonomi pertanian seringkali kurang tanggap dalam upaya mencarikan alternatif pemecahan masalah atas berbagai perubahan yang terjadi dalam perekonomian nasional maupun global. Agak ironis, misalnya bila dalam berbagai pembahasan perdagangan, dalam kaitan Uruguay Round, APEC, maupun AFTA, para peneliti ekonomi pertanian kurang ikut berperan dan hanya menerima apapun kesepakatan yang dirumuskan oleh pihak-pihak lain yang sebenarnya kurang memahami masalah pertanian.
  Saat terjadi krisis moneter, maka diperlukan revitalisasi peranan sektor pertanian dalam ekonomi nasional yang meliputi: (a) pengadaan pangan dan bahan baku industri, (b) lapangan kerja dan pendapatan nasional, (c) sumber devisa, dan (d) pengentasan kemiskinan. 


B. PERMASALAHAN 

a. Swasembada beras, kedelai, jagung dan ketahanan pangan menghadapi tantangan yang lebih berat terutama dalam krisis ekonomi belakangan ini. 
b. Kebijaksanaan subsidi pupuk dan harga gabah akan masih tetap relevan untuk dicermati. 
c. Kebijaksanaan penyehatan kembali industri unggas (yang kolapsed saat ini). 
d. Isu tentang demonopolisasi Bulog, dampak dan implikasinya terhadap ketahan dankestabilan harga. 
e. Penuruan tarif impor dan liberalisasi perdagangan dalam konteks AFTA maupun unilateral. 
f. Isu pengangguran dan pengentasan kemiskinan di pedesaan dalam masa krisis moneter saat ini. 
g. Kebijaksanaan mendukung peningkatan ekspor komoditas pertanian. 
h. Dampak depresiasi rupiah terhadap sektor pertanian. 
Inpres pergulaan nasional, dan lain-lain. Kegiatan penelitian analisis kebijakan tahun 
2004 juga telah menghasilkan beberapa bahan pembekalan bagi delegasi Indonesia 
yang akan terlibat dalam sidang WTO. Dan sebagai bagian dari institusi Departemen 
Pertanian, kegiatan analisis kebijakan juga telah menghasilkan berbagai bahan pidato 
Menteri Pertanian, baik yang disampaikan di dalam maupun luar negeri. TUJUAN
  Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk : 
1. Menginventarisir berbagai isu dan masalah pembangunan pertanian yang berkembang di masyarakat. 
2. Melakukan berbagai kajian spesifik tentang isu dan masalah pembangunan pertanian yang berkembang di masyarakat, secara cepat dan lengkap. 
3. Memberikan masukan kepada penghasil kebijakan tentang berbagai isu dan masalah pembangunan pertanian, dari hasil penelitian yang dilakukan secara cepat dan lengkap. 

II. METODOLOGI PENELITIAN 

Seperti telah disebutkan di atas, yang termasuk dalam topik kajian dalam penelitian ini adalah masalah dan isu kebijakan yang berlangsung (isu hangat) yang terkait dengan sektor pertanian. Oleh sebab itu, agar tidak ketinggalan dan kehilangan relevansi, analisis kebijakan ini perlu dilakukan secara tepat sehingga diperoleh hasil kajian yang masih tetap relevan untuk perumusan kebijaksanaan. Meskipun demikian, metoda penelitian ini akan tetap memperhatikan landasan teoritis dan mempertahan objektivitas.
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di propinsi Jawa dan Luar Jawa dan pemilihan lokasi penelitian disesuaikan dengan topik kajian. Sebagai contoh, untuk kajian tentang kelangkaan pupuk telah dilaksanakan di Jawa Barat dan Sumatera Utara.
 B. Penarikan Contoh dan Pengumpulan Data 
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data mengenai perkembangan sektor pertanian dalam bentuk data deret waktu, sedangkan data primer adalah data mengenai dampak dari suatu kebijakan pembangunan yang diperoleh dengan teknik pemahaman secara singkat (Rapid Appraisal). Penarikan contoh untuk memperoleh data primer menggunakan teknik kuota sampling yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan untuk menjawab permasalahan yang dikaji tetap berpegang pada prinsip representatif.  
 C. Analisis Data 
Untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini seperangkat 
analisis akan diterapkan yaitu : 
(1) Analisis matrik kebijaksanaan (policy analysis matrix, PAM) diterapkan untuk mengevaluasi keunggulan komparatif masing-masing daerah dalam memproduksi masing-masing komoditas.
(2) Analisis keuntungan kompetitif diterapkan untuk menentukan tingkat kompetisi usahatani masing-masing komoditas 
(3) Analisis resiko digunakan dalam mengevaluasi peluang pengembangan masing-masing komoditas, dan 
(4) Berdasarkan hasil analisis tersebut kemudian disusun skala prioritas program pengembangan komoditas pada masing-masing daerah yang diteliti.

III. ORGANISASI DAN HASIL PENELITIAN 

A. Organisasi Penelitian 

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa kegiatan penelitian analisis kebijakan berbeda dengan kegiatan penelitian reguler. Kegiatan penelitian analisis kebijakan pada umumnya harus dilaksanakan secara cepat namun akurat untuk merespon dinamika pembangunan pertanian, baik yang terjadi di dalam maupun luar negeri. Untuk itu, dalam pelaksanaannya diperlukan staf peneliti yang mampu bekerja secara cepat dan mempunyai pengetahuan yang memadai terhadap persoalan yang terjadi. Selain itu, dalam pelaksanaannya juga telah dibentuk tim-tim kecil yang keanggotanya disesuaikandengan topik kajian dan keahlian peneliti. Sebagai contoh, untuk penyusunan arah dan strategi pembangunan pertanian 2005-2009, telah dilibatkan para peneliti yang mempunyai keahlian dalam bidang ekonomi pertanian, perdagangan internasional dan kelembagaan. 
 
B. Hasil Penelitian 

Sesuai dengan tujuan dari kegiatan penelitian analisis kebijakan, yang utamanya memberikan respon terhadap dinamika pembangunan pertanian yang terjadi pada tahun berjalan maupun memberikan rumusan kebijakan antisipatif, maka hasil kegiatan penelitian analisis kebijakan cukup beragam. Berbeda dengan tahun sebelumnya, penelitian analisis kebijakan tahun 2004, selain menghasilkan rumusan kebijakan sebagai respon terhadap dinamika kebijakan pembangunan pertanian pada tahun berjalan, juga telah menghasilkan kajian terhadap kinerja pembangunan pertanian selama periode 2000-2004 dan kajian arah dan strategi pembangunan pertanian periode 2005-2009. Kedua kajian tersebut diperlukan karena pada tahun 2004 merupakan tahun pergantian pemimpin pemerintahan, sehingga sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintahan lama diperlukan evaluasi kinerja pembangunan pertanian selama periode 2000-2004 dan untuk memberikan arahan bagi pemerintahan baru diperlukan kajian arah dan strategi pembangunan pertanian 2005-2009. Dalam perkembangannya kedua bahan tersebut telah digunakan secara intensif oleh pimpinan Departemen Pertanian. Selain kedua kajian tersebut, juga telah dihasilkan berbagai kajian kebijakan sebagai respon terhadap dinamika pembangunan pertanian, seperti kasus kelangkaan pupuk, evaluasi Inpres No. 9 tahun 2002 tentang kebijakan perberasan (khususnya yang terkait dengan harga dasar pembelian pemerintah), kajian akademik untuk penyusunanInpres pergulaan nasional, dan lain-lain. Kegiatan penelitian analisis kebijakan tahun 2004 juga telah menghasilkan beberapa bahan pembekalan bagi delegasi Indonesia yang akan terlibat dalam sidang WTO. Dan sebagai bagian dari institusi Departemen Pertanian, kegiatan analisis kebijakan juga telah menghasilkan berbagai bahan pidato Menteri Pertanian, baik yang disampaikan di dalam maupun luar negeri.  

IV. Komentar

penelitian analisis kebijakan tahun 2004, selain menghasilkan rumusan kebijakan sebagai respon terhadap dinamika kebijakan pembangunan pertanian pada tahun berjalan, juga telah menghasilkan kajian terhadap kinerja pembangunan pertanian selama periode 2000-2004 dan kajian arah dan strategi pembangunan pertanian periode 2005-2009. Kedua kajian tersebut diperlukan karena pada tahun 2004 merupakan tahun pergantian pemimpin pemerintahan, sehingga sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintahan lama diperlukan evaluasi kinerja pembangunan pertanian selama periode 2000-2004 dan untuk memberikan arahan bagi pemerintahan baru diperlukan kajian arah dan strategi pembangunan pertanian 2005-2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon ... klo udah baca posting kami, jangan lupaaaaaaaaaaaa kasi komentar yaaa .... n saran konstruktif ....................


thanks yaa atas komentar kaliaaannnnnnnnnnnnnnn !!!!!