"الله جميل يحبّ الجمال"

Allah Itu Indah, Mencintai Keindahan

Sabtu, 20 Juni 2009

DAMPAK PERGAULAN BEBAS



DAMPAK PERGAULAN BEBAS

Pembahasan manusia sebagai mahluk hidup individu sosial dan budaya jika dikaitkan dengan pemicu pergaulan bebas sebagai mahluk individu pada dasarnya memiliki otoritas terhadap dirinya sendiri. Dia mau melakukan apa yang mengontrol pikirannnya namun hal ini berkaitan dengan perkembangan individu, dari masa prasekolah, masa sekolah, masa mengangah, masa kemahasiswaan, di setiap masa faktor psikisnya masing-masing. Jika dikaitkan kepada pergaulan bebas, secara psikis di bangsa ini lebih banyak terjadi kepada remaja. Mengapa demikian? Karena mereka memang berusaha siapa dirinya, mental mereka belum stabil, penuh rasa ingin tahu tinggi, egosentris, tapi mengalami puncak kecerdasan pada masa itu. Semua ini kalau kurang kontrol dan pengawasan serta pemahaman akan norma, maka terjadilah pergaulan bebas. 
Peradaban materialis abad modern dengan manfaat sebagai standart hidup terbukti telah dan akan terus membawa berbagai prahara kemanusiaan. System kehidupan dengan landasan faham sekularis ini telah mencerabut nilai-nilai mulia dan agung dalam situs kehidupan masyarakat, sekaligus menenggelamkan derajat hidup masyarakat kepada pola-pola hidup rendahan, dan terus menggiring manusia ke jurang kemerosotan dan kemelaratan yang paling dalam.
Kebebasan pergaulan di kalangan remaja, sex bebas, pada peradaban sekarang sudah menggila. Aktifitas sex pra nikah sudah mewabah dan menjalar bak virus yang mematikan. Pola hidup Waqi’iyyin (perilaku yang bertolak pada kenyataan yang tengah terjadi), sikap hedonis (menjadikan materi sebagai nilai yang paling tinggi dan menjadi tujuan hidup) dan gaya hidup permisif (gaya hidup serba boleh) melanda sebagian besar remaja kita. Remaja yang tidak memiliki kepribadian (Islami) yang kuat mudah sekali tercemar, sekaligus memunculkan pribadi yang terpecah (split personality). Ia seorang muslim, tapi tingkah lakunya seperti artis barat di layar kaca. Ia memang pengikut Nabi Muhammad SAW tetapi senantiasa mengidolakan Bon Jovi. Bukan al-Qur’an dan al-Hadits Nabi lagi yang dihafalnya, namun bait-bait dari lagu Bon Jovi. 
Cara bergaul mereka melalui film Melrose Place yang hadir seminggu sekali atau film lain yang serupa telah lebih cukup mengajarinya. Iklan yang menjadi nafas kapitalisme senantiasa menghembuskan budaya hedonis dan menjadi citra gaya hidup baru. Maka jadilah remaja kita seorang muslim dengan gaya hidup si Boy: rajin shalat namun demen maksiat.
Akibat kronis dari itu sudah sangat terasa. Prahara seksual telah menjadi salah satu unsur nestapa dan mewabah di peradaban manusia abad kiwari. Manusia yang terdehumanisasikan, jiwanya semakin mengering. Pelecehan seksual, pacaran (sebelum menikah), pornografi, selingkuh, prostitusi, pemerkosaan, dan aborsi, bukan lagi merupakan kasus satu dua. Tapi sudah menjadi hiasan peradaban dan menyeruak di berbagai lorong kehidupan.
Pergaulan bebas yang disalah artikan sebagai free sex, tapi pergaulan bebas disini meluas bisa narkotika, sex, bergaul dengan preman dan sebagainya. Lalu bila dilihat dari sisi sosial pergaulan bebas benar-benar mengganggu kenyamanan masyarakat, banyak diantara prilaku pergaulan bebas yang merugikan, misalnya; mabuk di tengah jalan, melakukan kegiatan tak senunuh di tengah jalan, bahkan ada yang mencuri serta menghardik orang tuanya karena tidak punya uang untuk konsumsi narkoba. Kalau dilihat sebagai budaya pergaulan bebas adalah budaya yang terlepas dari saingan Pancasila yang tertanam dalam dirinya, karena pada dasarnya pergaulan bebas ini berasal dari budaya barat. Yang jadi pertanyaan mengapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan banyak masyarakat kita yang sudah melupakan nilai-nilai Pancasila sebagai budaya bangsa dan juga sudah melupakan nilai-nilai agama, yang juga merupakan identitas bangsa kita sebagai bangsa yang beragama.
Untuk mengatasi hal tersebut maka mulai saat ini kita komitkan minimal kepada diri sendiri, untuk tidak melakukan hal itu, kita bawa sikap kita kepada keluarga, lalu ke masyarakat, tempat kerja, mudah-mudahan sedikit demi sedikit hal ini dapat terpecahkan. Memang butuh waktu yang lama karena budaya inipun sudah masuk sejak lama. 
Sebagai remaja Islam kita seharusnya membatasi pergaulan seperti yang dituntut agama supaya terselamat daripada bencana dosa besar yang akan menjerumuskan ke lembah maksiat. Setiap remaja harus belajar membatasi dirinya dalam pergaulan. Jika terikut dan tergoda oleh nafsu setan seseorang itu akan terjerumus ke lembah hina. Oleh karena itu, pendidikan akhlak dan budi pekerti penting bagi mengawal diri dari pada terjebak dalam pergaulan bebas tanpa batas.
Beberapa faktor yang dapat diamalkan untuk menghindari dari terperangkap ke lembah hina dalam pergaulan bebas diantaranya :
1. Membatasi pergaulan karena pergaulan bebas lebih banyak membawa keburukan daripada kebaikan.
2. Pengawalan diri sendiri untuk menjauhi perkara yang tidak diinginkan.
3. Remaja perlu tau mengenai sex terlarang yang akan membawa akibat buruk kepada diri sendiri, Orang tua, keluarga, dan masyarakat.
4. Remaja muslim perlu menjaga muru’ah diri dan menjadikan agama sebagai panduan hidup demi keselamatan di dunia dan akhirat.
5. Setiap remaja perlu tau perubahan fisikal dan bertanggung jawab kepada diri sendiri dan tidak terjebak kepada hal yang membawa kepada kemudharatan.
Takut kepada Allah, hari akhir serta balasan (neraka) akan menjadi benteng bagi remaja dari melakukan perbuatan yang menyalahi agama seperti pergaulan bebas. Pergaulan bebas dapat menjerumuskan seseorang itu ke arah sex bebas, dan melahirkan anak di luar nikah dan perzinahan. Oleh karena itu Allah berfirman yang artinya “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya dia akan memberi hidayah pada hatinya.”- (Surah at-Taghabun, ayat 11).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah akan melenyapkan kesengsaraan kepada orang yang beriman dan mengampuni dosanya, akan menghilangkan kegusaran, menerangi jalannya dan meluruskan langkahnya.
Daftar Pustaka
Udin Syamsuddin, http:/klinikhati.blogspot.com/2008/03//sekilas-pergaulan-reamaja-sekarang.html, Rabu, 2008 Maret 19.

Aminudin Mansur, http://aferiza/worpress.com/2008/11/01/bataskan-pergaulan-remaja-elak-terjebak-maksiat/

Aditya Rius P Putra, http://www.cml.ui.id/RDM/2007_GASAL/UUI1 1001/1_3_3/FIK_A_/HG_1






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon ... klo udah baca posting kami, jangan lupaaaaaaaaaaaa kasi komentar yaaa .... n saran konstruktif ....................


thanks yaa atas komentar kaliaaannnnnnnnnnnnnnn !!!!!